Biasanya setiap kehamilan ditandai dengan terlambatnya haid, pada mulanya tidak ada gejala apa pun juga selain tidakhaid. Dengan meningkatnya aktivitas hormonal, kehamilan anda dapat dipastikan melaluisatu atau lebih gejala-gejala fisik berikut;
- merasa mual
- perubahanpengecapan
- menyukai makanan tertentu, kadang seperti ketagihan
- perubahan payudara (ukuran)
- sering buang air kecil
- merasa lesu pada siang hari, bahkan merasa pening
- pengeluaran cairan vagina lebih banyak dari biasanya
- perubahan emosi yangtidak dapat diduga.
Namun, untuk lebih memastikan anda benar-benar hamil diperlukan tes kehamilan. alat tes kehamilan yang dapat anda gunakan di rumah biasanya berkerja berdasarkan ada tidaknya peningkatan hormon HCG (human Chorionic Gonadotropin) di dalam urine. Hormon ini diproduksi ketikajaringan plaseta tumbuh di rahim. Tes kehamilan ini akan terlihat positif setelah calon ibu mengalami ketelambatan haid, bila hasilnya negatif (tergantung siklus haidnya), ia bisa mengulangnya satu minggu kemudian, disarankan agar tes kehamilan dilakukan pada urune pertama di pagi hari, ketika kadar hormon HCG di dalam urine paling tinggi.
Ketika benihsudah tertanam di rahim dan plasenta mulai terbentuk, tubuh ibu pun mulai "menyesuaikan diri". Antara lain kelenjar pituitaria (yang terletak di dasar otak) menjadi pisat pengaturan pengeluaran hormon-hormon yang bekerja selama proses kehamilan berlangsung hormon-hormon itu antara lain ;
1. Hormon Estrogen
hormon yang lebih dikenal sebagaihormon wanita, berpengaruh besar pada awal terjadinya kehamilan,pengaruh tersebut antara lain;
- merangsang pertumbuhan payudara danmemperbesar puting payudara
- mengendurkan jaringan-jaringan tubuh sehinga dapat membantu proses pembesara perut
- menyebabkan beberapa jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah dan tidak dapat menyangga tubuh dengan baik untuk sementara waktu, akibatnya antara lain si ibu sering mengalami sakit punggung
- Menyebabkan gangguan pada otot polos, sehingga pemompaan darah tehambat, hal ini mengakibatkan terjadinya varises (pembesaran pembuluh darah balik)
- memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi persalinan.
2. Hormon Progesteron
Beberapa perubbahan yang terjadi seiring dengan meningkatnya kadar hormon progesteron, antara lain ;
- mengahambat kontraksi rahim selama masa kehamilan, sehingga janin dapat bertahan dan tidak terjadi persalinan dini
- menebalkan lapisan dinding rahim untuk membangun plasenta sebagai sumber makanan janin
- mempengaruhi peningkatan suhu tubuh
- melebarkan pembuluh darah, seingga aliran darah menjadi lebih lambat. Akibatnya, ibu hamil mudah merasa pusing, mual, dan muntah
- menurunkan gairah seks pada ibu hamil
- mempersiapkan payudara untuk menyusui
- memperlambat kerja sistem pencernaan, sehingga ibu hamiljadi sering konsipasi (sembelit) serta kembung
- memperngaruhi perasaan atau suasana hati ibu hamil
3. Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
hormon ini adalah hormon khas kehamilan, peningkatan hormon inilah yang dideteksi oleh alat-alat tes kehamilan. Hormon ini dibentuk oleh lapisan jaringan bagianluar janin yang terbentuk pada awal pertumbuhanjanin dan plasenta. fungsinya, mempertahankan korpus luteum (bagian yang embuat hormon estrogen dan progesteron), sampai plasenta terbentuk sepenuhnya.
4. Hormon Placental Lactogen
hormon yang di produksi oleh plasenta ini fungsinya antara lain;
- merangsang pertumbuhan janin
- mengubah metabolisme karbohidrat dan lemak semasa hamil, agar sesuai dengan kebutuhan janin.
5. hormon Prolaktin
Hormon ini bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah sel-sel yang memproduksi ASI. Kelak jika ibu hamil sudah melahirkan, mak produksi progesteron danestrogen menurun drastis, tapi justru hormonprolaktin berperan dalam produksi ASI.
Prolaktin juga dapat menghambat terjadinya ovulasi, sehingga diharapkan juga dapat menghambat kehamilan. Namun, keadaainini tidak dapat menjamin 100% sebagai metode kontrasepsi.
6. Hormon Oksitosin
Hormon ini mebantu merangsang kontraksi pada saat persalinan. Selanjutnya iaberperan pentingterhadap efek pengaliran pada saat pemberian ASI. Seain itujuga dapat meningkatkan kontraksi ramih pada saat ibu menyusui, sehingga mempercepat penyusutan rahim untuk segera kembali ke bentuk semula setelah persalinan.
- merasa mual
- perubahanpengecapan
- menyukai makanan tertentu, kadang seperti ketagihan
- perubahan payudara (ukuran)
- sering buang air kecil
- merasa lesu pada siang hari, bahkan merasa pening
- pengeluaran cairan vagina lebih banyak dari biasanya
- perubahan emosi yangtidak dapat diduga.
Namun, untuk lebih memastikan anda benar-benar hamil diperlukan tes kehamilan. alat tes kehamilan yang dapat anda gunakan di rumah biasanya berkerja berdasarkan ada tidaknya peningkatan hormon HCG (human Chorionic Gonadotropin) di dalam urine. Hormon ini diproduksi ketikajaringan plaseta tumbuh di rahim. Tes kehamilan ini akan terlihat positif setelah calon ibu mengalami ketelambatan haid, bila hasilnya negatif (tergantung siklus haidnya), ia bisa mengulangnya satu minggu kemudian, disarankan agar tes kehamilan dilakukan pada urune pertama di pagi hari, ketika kadar hormon HCG di dalam urine paling tinggi.
Ketika benihsudah tertanam di rahim dan plasenta mulai terbentuk, tubuh ibu pun mulai "menyesuaikan diri". Antara lain kelenjar pituitaria (yang terletak di dasar otak) menjadi pisat pengaturan pengeluaran hormon-hormon yang bekerja selama proses kehamilan berlangsung hormon-hormon itu antara lain ;
1. Hormon Estrogen
hormon yang lebih dikenal sebagaihormon wanita, berpengaruh besar pada awal terjadinya kehamilan,pengaruh tersebut antara lain;
- merangsang pertumbuhan payudara danmemperbesar puting payudara
- mengendurkan jaringan-jaringan tubuh sehinga dapat membantu proses pembesara perut
- menyebabkan beberapa jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah dan tidak dapat menyangga tubuh dengan baik untuk sementara waktu, akibatnya antara lain si ibu sering mengalami sakit punggung
- Menyebabkan gangguan pada otot polos, sehingga pemompaan darah tehambat, hal ini mengakibatkan terjadinya varises (pembesaran pembuluh darah balik)
- memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi persalinan.
2. Hormon Progesteron
Beberapa perubbahan yang terjadi seiring dengan meningkatnya kadar hormon progesteron, antara lain ;
- mengahambat kontraksi rahim selama masa kehamilan, sehingga janin dapat bertahan dan tidak terjadi persalinan dini
- menebalkan lapisan dinding rahim untuk membangun plasenta sebagai sumber makanan janin
- mempengaruhi peningkatan suhu tubuh
- melebarkan pembuluh darah, seingga aliran darah menjadi lebih lambat. Akibatnya, ibu hamil mudah merasa pusing, mual, dan muntah
- menurunkan gairah seks pada ibu hamil
- mempersiapkan payudara untuk menyusui
- memperlambat kerja sistem pencernaan, sehingga ibu hamiljadi sering konsipasi (sembelit) serta kembung
- memperngaruhi perasaan atau suasana hati ibu hamil
3. Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
hormon ini adalah hormon khas kehamilan, peningkatan hormon inilah yang dideteksi oleh alat-alat tes kehamilan. Hormon ini dibentuk oleh lapisan jaringan bagianluar janin yang terbentuk pada awal pertumbuhanjanin dan plasenta. fungsinya, mempertahankan korpus luteum (bagian yang embuat hormon estrogen dan progesteron), sampai plasenta terbentuk sepenuhnya.
4. Hormon Placental Lactogen
hormon yang di produksi oleh plasenta ini fungsinya antara lain;
- merangsang pertumbuhan janin
- mengubah metabolisme karbohidrat dan lemak semasa hamil, agar sesuai dengan kebutuhan janin.
5. hormon Prolaktin
Hormon ini bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah sel-sel yang memproduksi ASI. Kelak jika ibu hamil sudah melahirkan, mak produksi progesteron danestrogen menurun drastis, tapi justru hormonprolaktin berperan dalam produksi ASI.
Prolaktin juga dapat menghambat terjadinya ovulasi, sehingga diharapkan juga dapat menghambat kehamilan. Namun, keadaainini tidak dapat menjamin 100% sebagai metode kontrasepsi.
6. Hormon Oksitosin
Hormon ini mebantu merangsang kontraksi pada saat persalinan. Selanjutnya iaberperan pentingterhadap efek pengaliran pada saat pemberian ASI. Seain itujuga dapat meningkatkan kontraksi ramih pada saat ibu menyusui, sehingga mempercepat penyusutan rahim untuk segera kembali ke bentuk semula setelah persalinan.